Aksara Karo Hadir di Ruang Publik, Upaya Konkret Lestarikan Budaya Leluhur

Kabanjahe – Pelestarian budaya Karo mendapat perhatian serius melalui inisiatif penyematan aksara Karo di fasilitas umum, mulai dari papan nama jalan hingga gedung pemerintahan. Program ini diinisiasi Karo Foundation untuk menjaga agar warisan leluhur tetap eksis dan relevan di tengah perkembangan zaman.

Sekretaris Umum Karo Foundation, Analgin Ginting, menegaskan bahwa gerakan ini sejak awal dirancang untuk menanamkan kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap aksara Karo. “Kami ingin agar aksara Karo tidak hanya sekadar menjadi simbol seremonial, tetapi hadir sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Karo,” jelasnya.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Karo, Frans Leonardo Surbakti, keberadaan aksara Karo di ruang publik bisa menjadi sarana edukasi sekaligus pengingat identitas lokal. Ia menambahkan, “Langkah ini bukan hanya memperkenalkan budaya, tetapi juga memperkokoh jati diri masyarakat Karo di tengah arus globalisasi.”

Dukungan juga datang dari Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Budporapar) Kabupaten Karo, Munarta Ginting. Ia menilai penyematan aksara Karo tidak hanya berdampak pada sektor kebudayaan, namun juga pariwisata. “Dengan hadirnya aksara Karo di tempat-tempat umum, wisatawan akan merasakan suasana khas Tanah Karo yang bernilai budaya tinggi. Hal ini bisa menjadi daya tarik tambahan bagi pariwisata daerah,” ujarnya.

Karo Foundation menyatakan siap memperluas kerja sama dengan pemerintah maupun masyarakat dalam memperbanyak penggunaan aksara Karo di ruang-ruang publik, sehingga pelestarian budaya dapat berjalan berkesinambungan.