Akademisi USU Prof Dr Bengkel Ginting, MSi: Jangan Tunggu Korban Lagi, Segera Bangun Tol/Fly Over Jalan Medan – Berastagi

Medan, Karosatuklik.com – Aspirasi sejumlah masyarakat sipil yang menuntut pembangunan jalan layang (Fly Over) Medan – Berastagi khususnya di Desa Sembahe dan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang pada 26 Desember 2024 lalu yang menimbulkan 14 korban jiwa meninggal dunia akan lebih cepat ditindaklanjuti pemerintah pusat, jika 30 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI asal Sumatera Utara ikut bersuara keras di parlemen.

Hal ini disampaikan akademisi Universitas Sumatera Utara (USU), Prof, Dr Bengkel Ginting, MSi, Kamis (16/1/2025) di Medan ketika bincang-bincang dengan Pimpinan Redaksi Karosatuklik.com, Robert Tarigan, SH terkait usulan pembangunan jalan layang di jalur Medan – Berastagi khususnya di Desa Sembahe dan Sibolangit.

“Usulan dari beberapa elemen masyarakat dari 6 kabupaten di Sumatera Utara, diantaranya, Forum Masyarakat Nasional (Formanas) yang terus mendorong, DPRD Sumut, Pemprovsu hingga Kementerian PUPR agar segera membangun jalan layang (Fly Over) di Jalur Medan-Berastagi patut didukung semua pihak di Sumatera Utara,” ujar Prof, Dr Bengkel Ginting, MSi.

“Saya menilai, legislator kita di Senayan, terlampau lambat memperjuangkan pembangunan jalan layang mengingat beberapa tahun belakangan ini, Jalan Letjen Djamin Ginting Medan – Kabupaten Karo merupakan jalan vital dan urat nadi perekonomian warga dari 11 Kabupaten dari 2 provinsi yakni Sumut dan Aceh,” ungkap Bengkel Ginting yang juga Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Merga Silima Indonesia.

Undangan untuk pejabat pemerintahan di Sumatra Utara pun sudah disampaikan panitia pelaksan Harry Tarigan kepada Penjabat Gubernur Sumut Agus Fatoni, Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto, Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Bupati Terpilih Kabupaten Karo Brigjen Pol (Purn) Antonius Ginting, Wakil Bupati Terpilih Langkat Tiorita br Surbakti.

Pasalnya, lanjut akademisi USU ini, jalan Medan-Berastagi sering terjadi kemacetan parah memerangkap pengguna jalan tanpa bisa diprediksi sebelumnya. Coba bayangkan, setiap terjadi kemacetan, antrean kendaraan langsung mengular puluhan kilometer dari ke dua arah. Dari seharusnya waktu tempuh normal Medan Berastagi 2,5 jam bisa menjadi 7-8 jam bahkan bisa 10 jam lebih, dan ini sering terjadi. Hal ini diperparah lagi rendahnya disiplin sopir bus yang saling serobot dan terabas sehingga antrean kendaraan berlapis dan tidak bisa bergerak lagi.

Lebih jauh dikatakan, Dosen dan Sekretaris Magister Ilmu Politik FISIP USU ini, apa yang dituntut kelompok masyarakat sipil baik dari perwakilan masyarakat, supir bus AKDP, supir bus ekspedisi, supir bus pariwisata, mahasissa dan lainnya yang tergabung dalam Forum Masyarakat Nasional (Formanas) yang terus getol mendorong, DPRD Sumut, Gubernur Sumut hingga Kementerian PUPR agar segera membangun jalan layang (Fly Over) di Jalur Medan-Berastagi akan lebih cepat ditindaklanjuti pemerintah pusat dengan politic action legislator dapil Sumut di DPR RI.

“Kita tunggu langkah konkrit yang dilakukan 34 legislator dapil Sumut dan anggota DPRD Sumut, khususnya dari Sumut 11, agar solusi pembenahan jalan yang rawan longsor dapat segera dibangun jalan layang. Kalau Sumbar dengan Kelok 9, di jalur Medan – Berastagi dengan “Kelok11”, hal ini mengingat jalan ke Berastagi diapit pegunungan dan punggung Bukit Barisan yang berkelok kelok dengan medan ekstrem seperti turunan dan tanjakan tajam.

“Jangan tunggu lagi korban susulan yang membuat rakyat resah dan trauma, terpaksa melintasi jalan tersebut karena kebutuhan penting. Kita sangat prihatin, sejak Desember 2024 kemarin, sektor pertanian dan pariwisata sangat terpukul. Tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo langsung anjlok, ini sangat merugikan perekonomian masyarakat ditengah lesunya perekonomian kita saat ini.

Artinya, sambung Bengkel Ginting menegaskan lagi, Tol atau fly over Medan Berastagi mutlak dibutuhkan untuk mengantisipasi peningkatan padat volume kendaraan dan rawan macat, terlebih lagi peningkatan volume kendaraan dengan berbagai jenis moda transportasi yang tidak bisa dibendung dan terus bertambah beberapa tahun kedepan, sementara luas badan jalan tetap.

Sumber : https://kabarbuen.com/karo-foundation-ajak-semua-suku-karo-bangun-tanahkaro-gelar-sosialisasi-di-medan-pada-sabtu-25-januari-2025/