Karo Foundation Gelar Pra Rapat Kerja Bahas Program Prioritas 2025–2026
Jakarta,- Karo Foundation (KF) menggelar rapat kerja pengurus lengkap di Kantor Sekretariat Karo Foundation pada Senin, 13 Oktober 2025. Rapat ini membahas program jangka pendek dan jangka panjang untuk tahun 2025 hingga 2026, dengan fokus pada strategi peningkatan ekonomi daerah dan upaya menarik investor ke Tanah Karo.
Rapat dibuka langsung oleh Ketua Karo Foundation, Letjen TNI (Purn) Musa Bangun, yang menegaskan pentingnya perencanaan program yang terukur dan kolaboratif untuk mendorong kemajuan Karo.
"Karo Foundation hadir untuk menjembatani potensi daerah dengan kebutuhan nasional. Kami ingin agar Tanah Karo tidak tertinggal, khususnya dalam hal infrastruktur dan investasi," tegas Musa Bangun dalam sambutannya.
Selanjutnya, Sekretaris Jenderal Karo Foundation Analgin Ginting, memimpin sesi evaluasi program serta pembahasan agenda strategis tahun 2026. Salah satu agenda utama adalah mencari investor untuk pengadaan Feasibility Study (FS) proyek Tol Medan Berastagi, sebagai solusi jangka panjang mengatasi kemacetan dan meningkatkan konektivitas ekonomi. Dan dilanjutkan Oleh Bendahara KF Nehseh Bangun bersama Wakil Bendahara KF Kerin br Sembiring memaparkan tentang keadaan keuangan Karo Foundation dari September 2024 - September 2025. Karo Foundation menerima sebesar Rp 3.806.114.039 dari berbagai sumber dan dari program yang dilaksankaan. Sejauh ini biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan programnya sebesar Rp 1.893.960.193. Deposito (Dana Abadi) sebesar Rp 1.000.000.000. Sehingga saldo keuangan KF per September 2025 sebesar Rp 912.153.093.
Dalam raker tersebut juga dibahas rencana pelaksanaan workshop bersama pemda, DPRD, dan Muspida Karo terkait materi government relations agar para pemangku kebijakan daerah mampu berkomunikasi efektif dengan calon investor.
"Kami akan merancang topik workshop yang relevan dan aplikatif agar pemerintah daerah memiliki wawasan dan strategi untuk menarik investor," ujar Analgin Ginting.
Tak hanya itu, Karo Foundation juga mengusulkan studi banding ke daerah-daerah yang sukses menarik investasi, seperti Batu (Malang) dan Bandung Barat. Langkah ini bertujuan agar Pemda dan DPRD Karo bisa menyerap strategi pembangunan yang adaptif dan pro-investasi.
KF juga mendorong inisiasi kunjungan ke para pakar, seperti ke Rumah Perubahan, untuk memperkaya perspektif pengembangan daerah berbasis inovasi dan kolaborasi.
Rapat kerja ini menegaskan komitmen Karo Foundation sebagai mitra strategis dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Tanah Karo.(bgn)